Segudang pengalaman saat masih aktif di kepolisian menjadi kenangan indah bagi Ahmad Saleh. Lulusan AKPOL 1970 ini mengaku sangat mencintai Polri, karena tugas dan tanggungjawabnya begitu mulia.
Menurut Ahmad Saleh, semua tugas dan tanggungjawab polisi hanya untuk kepentingan masyarakat. Seorang polisi akan mendapat berkah dan rahmat, jika melaksanakan tugasnya dengan baik dan sepenuh hati.
Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat ini banyak menghabiskan waktu dinasnya di wilayah Sumatera Barat. Namun, beberapa tahun sebelum memasuki masa pensiun Ahmad Saleh ditarik ke Mabes Polri sebagai Wakil Komandan Provost Mabes Polri.
Sebagai orang kedua di jajaran Provost Polri, Ahmad Saleh selalu terlibat dalam berbagai peristiwa besar yang terjadi di lingkungan Polri. Diantaranya, saat Presiden Abdurahman Wahid mengangkat Jenderal Chairudin Ismail (lulusan AKPOL 1971) menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Suryo Bimantoro (lulusan AKPOL 1970).
Saat itu, sebagian besar perwira tinggi dan anggota Polri menolak, karena pengangkatan Chairudin Ismail tidak sesuai dengan ketentuan. Akibatnya, sempat terjadi perpecahan di tubuh Polri. Saat itulah, Ahmad Saleh meminta kepada Kapolri Bimantoro, agar diberikan surat perintah untuk menangkap Jenderal Chairudin Ismail.Meskipun tidak diijinkan, Ahmad Saleh mengaku peristiwa itu sangat terkesan, karena situasi di tubuh Polri saat itu sangat tidak menentu. “ Saat itu, Saya hanya berfikir untuk menyelamatkan Polri dari perpecahan,†tegasnya.
Sementara melihat kondisi Polri saat ini, setelah tidak lagi aktif sebagai anggota Polri, Ahmad Saleh mengaku kecewa. Begitu banyak energi yang terbuang hanya untuk masalah yang sebenarnya cukup diselesaikan di internal Polri. Menurutnya, masalah-masalah internal seharusnya tidak perlu mencuat ke publik. Karena itu bisa mengganggu kinerja anggota Polri.
Ahmad Saleh menyayangkan sosok para pimpinan Polri saat ini. Dia menilai, sebagian besar para perwira Polri yang saat ini masih aktif, kurang mendapat simpati dari anggotanya. Karena, mereka tidak bertanggungjawab saat anggotanya mengalami masalah. “Seharusnya pimpinan harus mengambil alih tanggungjawab atas kesalahan anggota,†tegas Ahmad Saleh.
Menurutnya, ada kesan para perwira yang menjadi pimpinan saat ini, hanya memikirkan jabatan dan diri sendiri. Sehingga, para stafnya tidak memberikan dukungan maksimal atas tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Dikatakan, perubahan nilai pada diri perwira-perwira muda Polri itu tidak seluruhnya merupakan kesalahannya sendiri. Tetapi, sebagai senior Ahmad Saleh mengaku ikut bertanggungjawab, karena gagal membina juniornya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar