Selasa, 30 Juli 2013
Senin, 29 Juli 2013
Minggu, 28 Juli 2013
Sabtu, 27 Juli 2013
Jumat, 26 Juli 2013
Rabu, 24 Juli 2013
Kamis, 11 Juli 2013
Minggu, 07 Juli 2013
Irjen Pol. Benny Mamoto Dilaporkan Memeras | Beritabatavia.com
Irjen Pol. Benny Mamoto Dilaporkan Memeras | Beritabatavia.com
Menjelang masa pensiun, Deputi Pemberantasan Narkoba Badan Narkotika Nasional (BNN), Irjen Pol. Benny J. Mamoto kesandung masalah. Sang jenderal dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Helena warga Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Laporan dengan nomor LP TBL/288/VI/2013/Bareskrim tanggal 28 Juni 2013, berkaitan dengan kasus pemerasan terhadap wanita yang berprofesi money changer.
Saat dikonfirmasi wartawan, Benny mengaku tidak mengenal si pelapor bernama Helena. Laporan ini dianggap merupakan sebuah skenario dari pihak yang tidak senang atas apa yang telah dilakukannya dalam memberantas narkoba.
"Saya dilaporkan memeras ? Saya tidak pernah memeras dan juga tidak pernah menyuruh anggota memeras. Pihak-pihak yang tidak senang terhadap saya adalah para sindikat narkoba, sehingga mereka merasa terganggu dengan operasi narkoba yang pernah dilakukannya," papar jenderal bintang dua kepada wartawan di Jakarta, Kamis (4/7).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Helena yang seorang pengusaha bidang penukaran mata uang. Pada Februari 2012 lalu melakukan transaksi di bank diketahui rekeningnya telah diblokir oleh BNN sesuai surat yang diterima oleh PPATK dengan alasan adanya transaksi mencurigakan.
Rekening PT SMC itu diduga melakukan transaksi dengan seorang berinisial WW, pemilik rekening BCA yang dicurigai melakukan transaksi narkoba. Diketahui, pemblokiran itu ditandatangani oleh Benny J. Mamoto.
Namun Helena menuding pemblokiran itu tidak ada kejelasan dari BNN dan sangat merugikannya karena harus menanggung biaya operasional BNN hingga mencapai ratusan juta rupiah untuk membuka rekening tersebut.
Kamis (4/7/2013) malam, seorang anggota Bareskrim Polri menyita sejumlah berkas milik Deputi Pemberantasan Narkoba Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol. Benny J. Mamoto di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur.
Hal ini berdasarkan laporan seorang petugas keamanan BNN yang melapor ke Mapolres Jakarta Timur terkait penyitaan berkas tersebut. "Orangnya ngaku dari Mabes Polri, langsung ke ruangan Pak Benny ambil berkas-berkas," ujar salah seorang petugas
keamanan BNN.
Penyitaan berkas yang dilakukan di ruangan Benny J. Mamoto itu diduga terkait dengan pelaporan seorang pengusaha bernama Helena warga Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara ke Bareskrim Mabes Polri atas dugaan pemerasan yang dilakukan Benny J. Mamoto.
Di tempat terpisah, Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Ronny Franky Sompie mengaku belum mengetahui adanya laporan dugaan pemerasan yang dilakukan Deputi Pemberantasan Narkoba BNN, Irjen Benny J. Mamoto terhadap seorang pengusaha bernama Helena warga Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
"Malah saya baru dengar berita (kasus Benny Mamoto), tapi tentang kebenarannya saya belum tahu juga. Saya belum cek," ujar Kadihumas Polri, Jumat (5/7).
Ronny juga mengaku belum tahu adanya penyidik Bareskrim Polri yang dilaporkan oleh BNN ke Polres Jakarta Timur, terkait dugaan penyitaan berkas secara paksa di Gedung BNN pada Kamis (4/7/2013) malam. "Saya sendiri belum dengar. Kan harus dicek ke Polres Jakarta Timur, apa betul ada laporannya," ucapnya. o eeee
Menjelang masa pensiun, Deputi Pemberantasan Narkoba Badan Narkotika Nasional (BNN), Irjen Pol. Benny J. Mamoto kesandung masalah. Sang jenderal dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Helena warga Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Laporan dengan nomor LP TBL/288/VI/2013/Bareskrim tanggal 28 Juni 2013, berkaitan dengan kasus pemerasan terhadap wanita yang berprofesi money changer.
Saat dikonfirmasi wartawan, Benny mengaku tidak mengenal si pelapor bernama Helena. Laporan ini dianggap merupakan sebuah skenario dari pihak yang tidak senang atas apa yang telah dilakukannya dalam memberantas narkoba.
"Saya dilaporkan memeras ? Saya tidak pernah memeras dan juga tidak pernah menyuruh anggota memeras. Pihak-pihak yang tidak senang terhadap saya adalah para sindikat narkoba, sehingga mereka merasa terganggu dengan operasi narkoba yang pernah dilakukannya," papar jenderal bintang dua kepada wartawan di Jakarta, Kamis (4/7).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Helena yang seorang pengusaha bidang penukaran mata uang. Pada Februari 2012 lalu melakukan transaksi di bank diketahui rekeningnya telah diblokir oleh BNN sesuai surat yang diterima oleh PPATK dengan alasan adanya transaksi mencurigakan.
Rekening PT SMC itu diduga melakukan transaksi dengan seorang berinisial WW, pemilik rekening BCA yang dicurigai melakukan transaksi narkoba. Diketahui, pemblokiran itu ditandatangani oleh Benny J. Mamoto.
Namun Helena menuding pemblokiran itu tidak ada kejelasan dari BNN dan sangat merugikannya karena harus menanggung biaya operasional BNN hingga mencapai ratusan juta rupiah untuk membuka rekening tersebut.
Kamis (4/7/2013) malam, seorang anggota Bareskrim Polri menyita sejumlah berkas milik Deputi Pemberantasan Narkoba Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol. Benny J. Mamoto di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur.
Hal ini berdasarkan laporan seorang petugas keamanan BNN yang melapor ke Mapolres Jakarta Timur terkait penyitaan berkas tersebut. "Orangnya ngaku dari Mabes Polri, langsung ke ruangan Pak Benny ambil berkas-berkas," ujar salah seorang petugas
keamanan BNN.
Penyitaan berkas yang dilakukan di ruangan Benny J. Mamoto itu diduga terkait dengan pelaporan seorang pengusaha bernama Helena warga Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara ke Bareskrim Mabes Polri atas dugaan pemerasan yang dilakukan Benny J. Mamoto.
Di tempat terpisah, Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Ronny Franky Sompie mengaku belum mengetahui adanya laporan dugaan pemerasan yang dilakukan Deputi Pemberantasan Narkoba BNN, Irjen Benny J. Mamoto terhadap seorang pengusaha bernama Helena warga Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
"Malah saya baru dengar berita (kasus Benny Mamoto), tapi tentang kebenarannya saya belum tahu juga. Saya belum cek," ujar Kadihumas Polri, Jumat (5/7).
Ronny juga mengaku belum tahu adanya penyidik Bareskrim Polri yang dilaporkan oleh BNN ke Polres Jakarta Timur, terkait dugaan penyitaan berkas secara paksa di Gedung BNN pada Kamis (4/7/2013) malam. "Saya sendiri belum dengar. Kan harus dicek ke Polres Jakarta Timur, apa betul ada laporannya," ucapnya. o eeee
Abang None Dituntut Pahami Akar Budaya Betawi | Beritabatavia.com
Abang None Dituntut Pahami Akar Budaya Betawi | Beritabatavia.com
Para finalis Abang None (Abnon) Jakarta dituntut untuk memahami akar budaya Betawi. Diharapkan para finalis tidakmelupakan budaya Betawi sebagai karakter Kota Jakarta.
"Kita ingin memperkuat akar budaya, sehingga nanti yang berkaitan dengan akar budaya kita lebih ditonjolkan dan dipertajam," papar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) usai menerima para finalis Abang None Jakarta 2013 di Balai Kota, Senin (1/7).
Ia mengatakan, jangan sampai Jakarta ini setiap harinya hanya berbicara soal ekonomi, mal, dan kemodernan lainnya, padahal Jakarta bila digali dan diangkat akar budayanya sangat bagus.
Abang dan None Jakarta harus banyak kemampuan, sehingga tidak akan hanya mendampingi gubernur atau wakil gubernur saat ada acara berlangsung. "Saya akan fungsikan mereka sebagai marketers kotanya. Bisa muter ke setiap provinsi atau negara lain apabila secara produk kemasan kita sudah siap. Karena saya melihat negara-negara yang kemajuan turisnya tinggi dikerjakan oleh marketing langsung menuju konsumen langsung," katanya.
Bukan hanya itu, berbeda dengan penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, malam final pemilihan Abnon Jakarta 2013 akan digelar di ruang terbuka yakni, Plasa Monas sisi timur pada Rabu (3/7).
"Saya minta pagelaran abnon dilaksanakan di lapangan terbuka. Yang dulu-dulu katanya di hotel, di gedung megah. Tahun ini saya minta lebih merakyat agar bisa ditonton masyarakat. Biar masyarakat bisa menyaksikan proses abnon seperti apa," ujar Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta, di Balaikota, kemarin.
Nantinya, kata Jokowi, malam pemilihan abnon yang digelar di Monas akan ditonton minimal sebanyak 10 ribu penonton. Jokowi juga berpesan, Jakarta tidak boleh kehilangan karakter dan indentitas sehingga proses ini dapat mengedukasi anak muda untuk tidak lupa budaya Betawi. Langkah tersebut dilakukan untuk membetawikan Jakarta, membetawikan metropolitan karena akar budaya Jakarta adalah Betawi.
"Jangan sampai Bahasa Inggris pinter, Jerman pinter tapi bahasa Betawi nggak pinter. Jangan sampai nanti ditanya tentang almarhum Benyamin S tidak tahu. Yang dinyanyikan almarhum juga nggak tau. Tapi giliran ditanya Freddie Mercury, tahu. Misalnya, ditanya Queen, Guns and Roses, ngerti. Begitu ditanya gambang kromong nggak tahu. Hati-hati ini," kata Jokowi.
Malam final pemilihan abnon Jakarta 2013 akan digelar Rabu (3/7) mulai pukul 19.00 di Plaza Monas Sisi Timur. Ajang pemilihan Abang None Jakarta 2013 diikuti oleh sebanyak 1.854 peserta dari enam wilayah di DKI Jakarta. Angka ini meningkat sekitar 21,06 persen dari tahun sebelumnya yang berjumlah 1.467 peserta.
Para finalis abnon Jakarta 2013 dibekali berbagai pengetahuan mulai dari kehumasan, pemasaran, pemerintahan dan kepariwisataan, sejarah Jakarta dan kebudayaan betawi, etiket dan kepribadian, bahaya dan pencegahan narkoba, penampilan dan tata busana, keprotokolan dan teknik membawa acara, hospitality industri, psikologi dan bahasa asing. o dayu
Para finalis Abang None (Abnon) Jakarta dituntut untuk memahami akar budaya Betawi. Diharapkan para finalis tidakmelupakan budaya Betawi sebagai karakter Kota Jakarta.
"Kita ingin memperkuat akar budaya, sehingga nanti yang berkaitan dengan akar budaya kita lebih ditonjolkan dan dipertajam," papar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) usai menerima para finalis Abang None Jakarta 2013 di Balai Kota, Senin (1/7).
Ia mengatakan, jangan sampai Jakarta ini setiap harinya hanya berbicara soal ekonomi, mal, dan kemodernan lainnya, padahal Jakarta bila digali dan diangkat akar budayanya sangat bagus.
Abang dan None Jakarta harus banyak kemampuan, sehingga tidak akan hanya mendampingi gubernur atau wakil gubernur saat ada acara berlangsung. "Saya akan fungsikan mereka sebagai marketers kotanya. Bisa muter ke setiap provinsi atau negara lain apabila secara produk kemasan kita sudah siap. Karena saya melihat negara-negara yang kemajuan turisnya tinggi dikerjakan oleh marketing langsung menuju konsumen langsung," katanya.
Bukan hanya itu, berbeda dengan penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, malam final pemilihan Abnon Jakarta 2013 akan digelar di ruang terbuka yakni, Plasa Monas sisi timur pada Rabu (3/7).
"Saya minta pagelaran abnon dilaksanakan di lapangan terbuka. Yang dulu-dulu katanya di hotel, di gedung megah. Tahun ini saya minta lebih merakyat agar bisa ditonton masyarakat. Biar masyarakat bisa menyaksikan proses abnon seperti apa," ujar Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta, di Balaikota, kemarin.
Nantinya, kata Jokowi, malam pemilihan abnon yang digelar di Monas akan ditonton minimal sebanyak 10 ribu penonton. Jokowi juga berpesan, Jakarta tidak boleh kehilangan karakter dan indentitas sehingga proses ini dapat mengedukasi anak muda untuk tidak lupa budaya Betawi. Langkah tersebut dilakukan untuk membetawikan Jakarta, membetawikan metropolitan karena akar budaya Jakarta adalah Betawi.
"Jangan sampai Bahasa Inggris pinter, Jerman pinter tapi bahasa Betawi nggak pinter. Jangan sampai nanti ditanya tentang almarhum Benyamin S tidak tahu. Yang dinyanyikan almarhum juga nggak tau. Tapi giliran ditanya Freddie Mercury, tahu. Misalnya, ditanya Queen, Guns and Roses, ngerti. Begitu ditanya gambang kromong nggak tahu. Hati-hati ini," kata Jokowi.
Malam final pemilihan abnon Jakarta 2013 akan digelar Rabu (3/7) mulai pukul 19.00 di Plaza Monas Sisi Timur. Ajang pemilihan Abang None Jakarta 2013 diikuti oleh sebanyak 1.854 peserta dari enam wilayah di DKI Jakarta. Angka ini meningkat sekitar 21,06 persen dari tahun sebelumnya yang berjumlah 1.467 peserta.
Para finalis abnon Jakarta 2013 dibekali berbagai pengetahuan mulai dari kehumasan, pemasaran, pemerintahan dan kepariwisataan, sejarah Jakarta dan kebudayaan betawi, etiket dan kepribadian, bahaya dan pencegahan narkoba, penampilan dan tata busana, keprotokolan dan teknik membawa acara, hospitality industri, psikologi dan bahasa asing. o dayu
Langganan:
Postingan (Atom)